MADE SRI MARIANI/MAHASISWI AKUNTANSI, mau jadi manager di bank

“Saya biasa dipanggil Popo. Saya berasal dari Panji Anom. Sekarang saya kuliah di Universitas Ganesha di Singaraja jurusan akutansi. Bapak saya adalah buruh bangunan dan ibu saya adalah ibu rumah tangga. Saya dibantu oleh yayasan sejak saya SD. Waktu itu Bapak Gede Artana, kordinator lapangan pertama untuk Panji Anom yang mengenalkan yayasan kepada saya. Saya sangat bersyukur dibantu oleh yayasan. Saya sangat senang ketika saya diberi tahu untuk pertama kalinya bahwa yayasan mendapatkan orang tua asuh untuk saya. Mereka berasal dari Spanyol.
Waktu itu saya sangat senang mengikuti kursus ekstra yang diadakan yayasan seperti bahasa inggris dan menari. Tiap bulan kami menerima uang saku. Enam bulan sekali kami diajak ke puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan. Saat-saat yang paling kami tunggu waktu itu adalah distribusi di bulan Juli. Pada kesempatan ini kami menerima peralatan sekolah, sepatu, tas, seragam sekolah dan satu set pakaian adat Bali. Setiap tahun kami juga mendapat bantuan beras dan babi untk kami pelihara.
Sejak saya kelas 2 SMK saya tinggal di asrama yayasan di Singaraja bersama anak-anak SMK yang dibantu yayasan. Mereka berasal dari desa yang berbeda-beda. Saya sangat senang tinggal di sini karena bisa dapat banyak teman.
Bertepatan ketika saya kelas 2 SMK yayasan merayakan ulang tahunnya yang ke-10 di desa Pakisan selama 3 hari. Semua anak-anak yayasan berkumpul di sana. Ada banyak acara lomba, ada banyak orang. Ada tim yayasan Anak dari Bali, Perancis, Spanyol dan Swis. Ada juga para orang tua asuh dan para undangan. Pada suatu malam ada tarian, music dan teater.
Saya sangat berterima kasih kepada yayasan dan berharap yayasan bisa membantu saya menamatkan kuliah saya.”

PUTU DESI RATNA SARI/SD KELAS 5, mau jadi Guru

“Saya sangat senang dibantu oleh yayasan Anak. Saya menjadi anak asuh yayasan sejak 2 tahun. Bantuan ini sangat meringankan orang tua saya. Saya sangat senang karena sudah punya orang tua asuh. Dia sudah mengirimkan saya surat dan kado. Dia juga sudah mengunjungi saya satu kali. Ketika saya masuk ke yayasan untuk pertama kalinya, saya sangat malu ketika saya harus memperkenalkan diri di depan anak-anak yang lain dan tim yayasan, karena saya belum mengenal mereka. Kemudian ketika saya datang untuk mengikuti kursus estra kulikuler, saya mulai mengenal mereka. Kemudian saya tidak malu lagi mengikuti acara distribusi. Saya senang bertemu tim yayasan dan para orang tua asuh yang kebetulan datang saat distribusi. Dan saya bisa bersenang-senang dengan teman-teman saya. Setiap awal tahun ajaran baru kami menerima perlengkapan sekolah seperti alat tulis, tas, seragam dan sepatu. Guru bahasa inggris yayasan namanya Pak Toni. Beliau sangat baik. Saya senang belajar bahasa inggris dengan beliau. Saya harap orang tua asuh saya datang lagi mengunjungi saya. Bila saya merindukannya saya pandangi fotonya dan foto keluarganya. Nanti saya ingin menjadi orang yang berguna, yang membanggakan orang tua saya, yang bisa membayar sekolah adik-adik saya dan merawat orang tua saya. Saya sangat berterimakasih kepada yayasan yang sudah membantu sekolah saya dan teman-teman saya.”

KADEK BUDARINI/KELAS 2 SMP, mau jadi guru

“Saya sangat senang bertemu dengan yayasan Anak. Saya mulai menjadi anak asuh ketika saya kelas 4 SD. Sekarang sudah 4 tahun lamanya. Saya sangat senang mendapatkan bantuan yayasan. Berkat yayasanlah beban orang tua saya menjadi lebih ringan. Ketika saya SD tiap bulan saya menerima uang saku RP 60.000 dan sekarang Rp 140.000 karena saya sudah SMP. Suatu hari saat acara distribusi saya menerima paket pos dari orang tua asuh saya. Di dalamnya ada surat dan kado. Saya senang sekali.
Di bulan September 2016, anak perempuan dari orang tua asuh saya datang mengunjungi saya dan keluarga saya. Dia melihat tempat tidur saya. Dia membawa hadiah pakaian, penjepit rambut, gelang dan foto-foto Natal.
Setiap tahun saat distribusi bulan April, yayasan mengadakan pengukuran terhadap anak-anak untuk menyiapkan seragam dan sepatu.
Saat liburan semesteran yayasan mengadakan cek kesehatan terhadap kami.
Di desa kami ada kordinator yayasan. Namanya Pak Mangku. Dia akan datang ke rumah kami bila ada perubahan jadwal distribusi atau ada kunjungan orang tua asuh.
Saya harap yayasan Anak selalu ada agar saya dan teman-teman saya bisa mewujudkan cita-cita.”

RANI ASTITI/SMK KELAS 1

“Saya berasal dari Desa Sawan di utara pulau Bali. Sekarang saya kelas 1 SMK jurusan perhotelan. Saya menjadi anak asuh yayasan sejak saya kelas 6 SD karena orang tua asuh saya tidak mampu menyekolahkan saya. Saya sangat bersyukur dengan adanya yayasan. Orang tua saya sangat terbantu. Saya sangat bersyukur karena di luar sana masih ada orang-orang baik yang memperhatikan kami, anak-anak yang kurang mampu.
Dari SD sampai SMP saya mengikuti kursus ekstra yang diselenggarakan yayasan. Ada kursus tari dan bahasa inggris setiap sabtu dan minggu. Saya sangat senang mengikuti kursus dengan begitu tidak ada banyak waktu yang sia-sia. Setiap bulan ada acara distribusi dimana kami menerima uang saku untuk 1 bulan. Kami bernyanyi sebelum dan sesudah distribusi bersama tim yayasan.
Saya punya 2 orang tua asuh, satu dari Swis dan satunya lagi dari Perancis. Yang dari Perancis membantu saya sejak 1 tahun. Dia juga membantu satu anak lainnya yang sebaya dengan saya. Ketika dia dan keluarganya datang jalan-jalan ke Bali mereka mengajak kami juga jalan-jalan. Mereka ke sini 2 kali setahun.
Saya harap yayasan Anak akan semakin besar agar bisa membantu lebih banyak anak, tidak hanya di Bali tetapi juga di seluruh Indonesia.”

 

Gede Buda Dwi Artawan, mau jadi polisi

“Pertama-tama saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu asuh saya karena sudah mau menerima saya menjadi anak asuhnya.
Nama saya Gede Buda Dwi Artawan,saya mempunyai seorang adik.Saya sering membantu orang tua di rumah seperti :menyapu,menyabit rumput untuk kasih makanan kelinci dan lain-lainnya.
Satu kali sebulan saya pergi ke Center Yayasan Anak di Desa Pakisan untuk mengikuti distribusi bulanan.Di Center Yayasan Anak kami menanam tumbuh-tumbuhan dan bunga di dalam botol-botol plastic bekas.Kami juga mengumpulkan tutup botol plastik dan membersihkan kebun sekitar Center Yayasan Anak.Setiap akhir tahun ajaran atau pada saat liburan kamipun diajak untuk berlibur ke tempat-tempat rekreasi.Setiap tahun kami juga di ajak ke puskesmas oleh Yayasan Anak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Saya menjadi anak asuh semenjak kelas-3 SD dan sekarang saya sudah kelas-6 SD.Jadi sudah 3 tahun lamanya saya menjadi anak asuh.Tanpa saya sadari sudah banyak kegiatan-kegiatan yang saya lakukan bersama teman-teman yang menjadi anak asuh di Yayasan Anak.
Demikianlah beberapa hal yang bisa saya sampaikan,sekian dan terima kasih.”

Komang Diki Samara, mau jadi dokter

“Saya menjadi anak asuh semenjak saya kelas-4 SD sampai sekarang saya sudah kelas-3 SMP.Saya tinggal di Desa Pakisan bersama teman-teman di sebuah rumah yang di urus oleh Yayasan Anak.Saya tidak mempunyai orang tua karena bapak saya sudah meninggal dan ibu saya sudah cerai,tetapi saya mempunyai paman dan bibi.Merekalah yang menjadi orang tua saya.Paman dan bibi saya bekerja sebagai buruh harian di pertanian.Saya mempunyai 1 kakak perempuan,1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan.
Selama saya menjadi anak asuh,saya mengikuti banyak kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Anak.Pertama kali saya ikut kegiatan Yayasan Anak adalah pada saat saya kelas-5 SD.Pada saat itu Yayasan Anak mengadakan perkemahan untuk merayakan ulang tahun Yayasan.Perkemahan tersebut diikuti oleh semua anak asuh,tim Yayasan Anak,dan beberapa orang tua asuh yang bisa datang di Bali.Perkemahan itu dilaksanakan di lapangan Desa Pakisan selama 3 hari 2 malam.Selanjutnya setiap tahun Yayasan Anak merayakan penyambutan Bulan Bahasa Nasional yang dilaksanakan setiap bulan oktober.Setiap tahun tempatnya berubah-ubah.Biasanya setiap bulan bahasa nasional akan diadakan beberapa perlombaan seperti :lomba membaca puisi,Story telling,menulis tulisan Bali,lipsing,melukis dan lain-lainnya.
Saya juga ikut berpartisifasi pada saat karnaval di acara Festival Lovina bersama semua anak asuh.Yayasan Anak juga rutin melakukan kegiatan kebersihan lingkungan.Ada satu kegiatan yang sangat penting yaitu kami mengumpulkan sampah plastik dan botol-botol plastik kemudian sampah tersebut kami oleh menjadi barang-barang yang berguna.”